Mamuju Percepat Aksi Turunkan Stunting: Dinkes dan Poltekkes Gelar Evaluasi INEY Fase 2

Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju bersama Poltekkes Mamuju menggelar rapat evaluasi capaian Indikator Spesifik Penurunan Stunting di Kampus Poltekkes Mamuju pada Senin, 17 November 2025. Pertemuan ini merupakan bagian dari pelaksanaan INEY Fase 2 (Investing in Nutrition and Early Years), sebuah program nasional yang berfokus mempercepat penurunan stunting melalui peningkatan gizi remaja putri, ibu hamil, serta anak balita usia 0–59 bulan. Evaluasi ini menjadi langkah penting untuk melihat sejauh mana upaya percepatan pencegahan stunting di Mamuju telah berjalan.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Mamuju, Dewi Sundari, SKM., M.Kes., yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan. Selain itu, hadir pula Tim INEY Kementerian Kesehatan, perwakilan Poltekkes Mamuju, para Kepala Puskesmas se-Kabupaten Mamuju, serta Tim Kerja Penanganan Stunting Dinkes Mamuju. Kehadiran lintas instansi ini menunjukkan komitmen kuat untuk memperkuat koordinasi dan mempercepat perbaikan indikator gizi masyarakat.

Dalam pemaparannya, Tim INEY Kementerian Kesehatan menyoroti perkembangan capaian program stunting di Mamuju selama tahun berjalan. Mereka memaparkan data indikator spesifik, seperti cakupan pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri, layanan pemantauan kehamilan, hingga deteksi dini masalah gizi pada balita. Evaluasi ini tidak hanya menilai angka capaian, tetapi juga hambatan di lapangan yang perlu segera mendapatkan solusi.

Sejumlah tantangan turut disampaikan, mulai dari masih adanya ketidakteraturan pelaporan dari beberapa Puskesmas, rendahnya partisipasi masyarakat pada program gizi, hingga kebutuhan penguatan koordinasi antar pemangku kepentingan. Tim INEY menekankan pentingnya aksi cepat dalam dua bulan terakhir menjelang akhir tahun agar target nasional dan daerah dapat tercapai. Mereka juga mendorong optimalisasi peran kader dan tenaga kesehatan dalam sosialisasi gizi kepada masyarakat.

Hasil rapat tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi strategis, salah satunya adalah percepatan pencapaian target indikator stunting di seluruh Puskesmas hingga Desember 2025. Puskesmas diminta melakukan intensifikasi pendataan, peningkatan kualitas layanan gizi, serta penguatan edukasi kepada kelompok sasaran. Selain itu, Dinkes Mamuju diminta memastikan konsolidasi rutin agar pelaksanaan di lapangan berjalan lebih efektif.

Sebagai tindak lanjut, seluruh hasil evaluasi hari ini akan dibawa ke dalam pertemuan lanjutan bersama lintas sektor terkait serta para pimpinan daerah pada akhir November 2025. Pertemuan tersebut direncanakan menjadi forum pemaparan resmi sekaligus penguatan komitmen bersama dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Mamuju. Dengan kolaborasi yang solid dan strategi yang tepat, upaya percepatan penurunan stunting diharapkan memberikan dampak signifikan bagi masa depan generasi Mamuju.[]

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *