Mamuju Raih Pemaparan Terbaik pada Evaluasi Nasional Program ILP 2025

Kabupaten Mamuju kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Pada Pertemuan Evaluasi Pelaksanaan Program Scale Up Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) di Lokus GC-7 Global Fund Tahun 2025, Mamuju dinobatkan sebagai daerah dengan pemaparan terbaik. Kegiatan yang digelar oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tersebut berlangsung di Hotel Grand Mercure Yogyakarta Adi Sucipto pada 12–15 November 2025, dan menghadirkan berbagai kabupaten/kota dari seluruh Indonesia yang menjadi pilot project program ILP.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Mamuju, Dewi Sundari, menjelaskan bahwa setiap kabupaten/kota mendapat kesempatan untuk memaparkan pelaksanaan program ILP di wilayah masing-masing. Materi paparan mencakup laporan capaian implementasi ILP tahun 2025, realisasi anggaran baik dari dana Global Fund maupun sumber lainnya, praktik-praktik baik di lapangan, hingga hambatan dan kebutuhan daerah untuk meningkatkan kualitas layanan. Penyajian juga mencakup strategi exit plan daerah dan diakhiri dengan sesi diskusi. Mamuju sendiri diwakili langsung oleh Dewi Sundari, yang akrab dipanggil Bu’de.

“Mamuju mendapat kesempatan untuk memaparkan pelaksanaan program ILP dan alhamdulillah menjadi daerah dengan pemaparan terbaik,” ungkapnya dengan penuh syukur. Menurutnya, capaian ini bukan hanya kebanggaan bagi Dinas Kesehatan, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap kerja keras seluruh tenaga kesehatan dan pemangku kepentingan di Mamuju.

Kegiatan ini diikuti oleh 15 kabupaten/kota dari 15 provinsi yang menjadi percontohan pelaksanaan ILP tahun 2025. Mamuju hadir sebagai perwakilan dari Provinsi Sulawesi Barat, membawa pengalaman dan proses pembelajaran yang selama ini dilakukan dalam memperkuat integrasi pelayanan kesehatan primer di wilayahnya.

Adapun peserta dari Kabupaten Mamuju terdiri dari Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Kepala Puskesmas Binanga dan Topore, serta Technical Officer yang selama ini terlibat langsung dalam implementasi program ILP. Keterlibatan berbagai unsur ini menunjukkan komitmen bersama untuk menghadirkan pelayanan kesehatan primer yang lebih berkualitas, terintegrasi, dan berdampak bagi masyarakat.

Selain menerima materi dari para narasumber nasional, peserta kegiatan juga berkesempatan melakukan kunjungan lapangan. Mereka meninjau langsung proses pengelolaan ILP di salah satu puskesmas dan pustu di Yogyakarta, melihat praktik terbaik yang dapat diterapkan di daerah masing-masing. Kunjungan ini menjadi ruang belajar penting sekaligus inspirasi untuk pengembangan layanan kesehatan di Mamuju.

Di penghujung kegiatan, seluruh peserta mengikuti sesi diskusi mendalam, mulai dari sharing session best practice implementasi ILP, FGD hambatan dan tantangan, hingga diskusi hasil FGD oleh masing-masing daerah. Acara kemudian ditutup dengan pemberian apresiasi implementasi ILP serta penyampaian kesimpulan dan rencana tindak lanjut. Capaian Mamuju sebagai penyaji terbaik menjadi modal berharga untuk terus memperkuat ILP demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat di masa depan.[]

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *